Jember - Selasa (1/10/2024) Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur bekerjasama dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Jember menyelenggarakan Kegiatan Kelas Orang Tua Hebat atau biasa disingkat Kerabat.
Kerabat merupakan series Kelas Orang Tua Hebat, yaitu kelas peningkatan pengetahuan dan kapasitas bagi pengelola Bina Keluarga Balita (BKB) dan orang tua dalam pengasuhan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Kerabat terdiri dari 6 (enam) seri yang mengacu pada Modul Bina Keluarga Balita Eliminasi Masalah Anak Stunting (BKB EMAS).
Setiap seri Kerabat dilaksanakan secara hybrid, baik luring maupun daring. Peserta Kerabat diharapkan mengikuti secara utuh setiap serinya dan diakhir penyelenggaraan akan dilaksanakan wisuda “Menjadi Orang Tua Hebat” sebagai bentuk apresisasi terhadap peserta yang telah mengikuti Kerabat dengan baik, dan menyebarluaskan informasi pentingnya 1000 HPK dalam pencegahan stunting.
KERABAT di Kabupaten Jember ini merupakan Kerabat seri ke-3 yang mana seri ke-1 dilaksanakan di Kabupaten Ponorogo dan seri ke-2 di Kabupaten Pasuruan.
Dengan mengusung tema "Pembiasaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) bagi Ibu Hamil dan Baduta", Kerabat seri ke-3 ini dihadiri secara luring oleh 165 peserta yang terdiri dari Keluarga Balita, Keluarga Baduta, Calon Pengantin, PPKBD, dan TP PKK Kabupaten Jember.
Sementara peserta yang hadir secara daring, baik melalui zoom maupun kanal youtube, mencapai 1500 orang yang terdiri dari Camat, Penyuluh KB dan Tim Pendamping Keluarga se-Kabupaten Jember serta Keluarga Baduta dan Balita se-Provinsi Jawa Timur.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Ibu Dra. Maria Ernawati, MM, yang pada kegiatan ini diwakili oleh Ketua Tim Kerja KKPS, Ibu Dra. Sofia Hanik, MM menyebutkan bahwa tersebarluasnya informasi mengenai pengasuhan di 1000 Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK) sangatlah penting. Hal ini dapat dilakukan melalui Kelompok BKB yang ada di desa-desa.
Namun, bagi orang tua yang mengalami kendala untuk hadir dan mengikuti kegiatan Kelompok BKB, maka Kerabat yang dilaksanakan secara hybrid ini menjadi jawaban akan tantangan tersebut, Dengan tersebarnya informasi ini, diharapkan tidak ada lagi kejadian Stunting di Jawa Timur.
Baca juga:
Anies Baswedan di Mata Seorang Sulfikar Amir
|
"Mari bersama-sama kerja ikhlas, kerja cerdas, dan kerja tuntas. Saya harap semua kader merapatkan barisan karena PR kita dalam menurunkan angka stunting di Jember masih sangat dibutuhkan.", tambah Plt. Kepala DP3AKB Jember, Poerwahjoedi, SE, MM., sebelum membuka kegiatan secara resmi.
Kerabat seri ke-3 ini menghadirkan 2 (dua) narasumber. Narasumber pertama merupakan perwakilan dari TP-PKK Kabupaten Jember yang menyampaikan materi tentang Peran PKK dalam Pelaksanaan BKB.
Sementara narasumber kedua adalah Dokter Spesialis Anak di RSU Kaliwates, dr. Nurul Ima Suciwiyati, Sp.A., M.Ked. Klin. dengan materi Penggerakan PHBS & Kesehatan Ibu dan Anak di Rumah Tangga.
Pada materi yang disampaikan, Dokter Nurul menekankan tentang 10 (Sepuluh) Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Rumah Tangga, meliputi :
- Persalinan ditolong oleh Tenaga Kesehatan
- Memberi Bayi ASI Eksklusif
- Menimbang Bayi dan Balita
- Menggunakan Air Bersih
- Mencuci tangan dengan Air Bersih dan Sabun
- Menggunakan Jamban Sehat
- Memberantas Jentik di Rumah
- Makan Buah dan Sayur Setiap hari
- Melakukan Aktifitas Fisik setiap Hari
- Tidak merokok di dalam rumah
Dengan menerapkan PHBS di setiap rumah tangga, maka akan terjadi PHBS di masyarakat. Jika hal ini terjadi, dampaknya akan signifikan, termasuk anak-anak di Indonesia akan menjadi anak yang sehat dan juga akan mengurangi terjadinya stunting di Indonesia.@Red.